إذ صدق العزم وضح السبيل

“Jika ada niat yang kuat pasti ada jalan”

Sulaimaniah Al-Khawwas mengatakan :

“Seseorang itu mempunyai kemauan dengan tekad kuat dan kemudian dia bertawakal kepada Allah Swt dengan tentunya ia akan mendapatkan apa yang ia cita-cita kan”

Hidup adalah kombinasi niat, ikhlas, kerja keras, doa dan tawakal. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup dan jangan pernah menyusul jika yang kamu sesali adalah suatu pelajarang terindah bagimu. Di dalam hidup kita senantiasa untuk terus bermimpi yang tinggi, bersikap yang luhur dan berkata dengan bijaksana.

Tiap kata yang keluar dari bibir ini nyatanya seringkali mengandung harapan dan merupakan buah dari tautan antara kata hati dan pikiran. Tiap kata dapat menjadi doa, melihat orang lain menjadi sukses berarti kita bisa menjadikannya sebagai batu loncatan dan lawan kita dalam فستبق الخيرات. Kita mau berusaha semaksimal mungkin kemudian menyerahkan semua itu kepada yang mempunyai kesuksesan yaitu Allah swt. Insya allah keberhasilan berada pada genggaman kita.

Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini jika Allah berkehendak”كن فيكون”  maka terjadilah. Seperti pepatah mengatakan :

“Jangan mimpikan hal-hal yang kecil karena ia tidak mempunyai tenaga untuk menggerakan hati seseorang”.

Artinya kalau kita bermimpi jangan hanya di angan-angan tapi kejarlah sampai kau mendapatkannya. Seperti itulah hidup kita, Allah SWT tidak menghendaki hambanya menjadi sosok yang mudah menyerah karena kebaikan harus terus dibentangkan. Kebaikan harus digemakan semaksimal mungkin yang kita bisa lakukan. Mencoba mewujudkan mimpi bukanlah sesuatu yang mudah, banyak kendala yang akan kita temui. Kita harus menyadari untuk berbuat baik perlu pembiasaan.

“Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya), sesunggguhya Allah melaksanakan urusannya.” (Q.S At-Talaq: 3)

Maka jangan pernah mengeluh saat rencanamu dengan takdir Allah belum bertemu, bisa jadi memang itu bukanlah sebaik baiknya waktu, dan jangan pula berburuk sangka, karena hanya Dialah yang paling baik recananya, jangan pula berputus asa, karena bisa jadi itu jalan keluar dari arah yang tidak disangka sangka. Tulislah rencanamu dengan pensil namun berikanlah penghapus itu pada Allah, Dia yang akan menghapus yang jelek untukmu dan mengganti yang terbaik untukmu. Jadi bermimpilah setinggi mungkin dan berikanlah mimpimu pada Allah. Supaya Ia menghapus mimpimu itu jadi keyataan.

Menuju kesuksesan dengan berbagai kegagalan yang menimpa kita bukanlah suatu masalah yang besar karena Allah sudah menjanjikannya.

“لا يكلف الله نفسا إلا وسعها”

Teringat dengan ulama besar yaitu Imam Syafi’i dengan kesungguhan dan kegigihannya dalam mewujudkan cita cita yang luhur dia berusaha berdoa dan tawakal agar cita-cita dan impian beliau tercapai dengan mengulang ilmu-ilmu yang telah ia pelajari, bukan sekali atau dua kali tapi lebih dari empat puluh kali ia mengulanginya. Jika itu kita terapkan dalam kehidupan kita niscaya kesuksesan akan kita lampaui.

Kemudian jadikan beliau salah satu motifator dalam hidup kita dengan begitu terciptalah impian dan cita-cita yang kita inginkan. Semoga dari nasehat dan motifasi dari orang-orang terdahulu dapat menjadikan suri tauladan yang baik bagi kehidupan kita sekarang, besok, lusa, dan yang akan datang. Wallahualam.

Oleh: Sintya Kartika Prameswari
Alumni 2018, Mahasiswi UNIDA Gontor